MOJOKERTO. Dalam upaya
meningkatkan sinergitas guna memelihara kerukunan antar umat beragama di wilayah Kota Mojokerto,
perlu diadakan forum bersama yang melibatkan pemangku kepentingan dan
stakeholder yang ada di wilayah. Menindaklanjuti keinginan tersebut Dandim 0815
Mojokerto yang diwakili Kasdim 0815 Mayor Inf Nuryakin, S.Sos., menghadiri
kegiatan Silaturahim dengan FKUB dan Majelis Agama Hindu / Parisada Hindu
Dharma Indonesia (PHDI) Kota Mojokerto di Rumah Makan Apung Rahmawati Jalan RA
Basuni 58 Kecamatan Sooko Kabupaten
Mojokerto, Jum’at Malam (12/05/2017).
Dalam kegiatan tersebut dihadiri
tidak kurang dari 30 orang, antara lain Kapolres Mojokerto Kota AKBP Puji
Hendro Wibowo, SH., S.IK., Kepala Bakesbangpol Kota Mojokerto Anang Fahrurroji,
S.Sos., M.Si., Ketua FKUB Kota Mojokerto KH. Faqih Usman yang juga Pengasuh
Ponpes Nurul Huda, Ketua PHDI Kota Mojokerto Ketut Sukena, Kasat Intelkam
Polres Mojokerto Kota AKP Agus Tri Widodo, SH,, Kasat Binmas Polres Mojokerto
Kota AKP Edwin Nathanael, SH., SIK., Staf Intel Kejari Kota Mojokerto
Dzulkifli, SH., Sekretaris PHDI Kota Mojokerto Wayan Sudhana, Pengurus dan
Anggota FKUB & PHDI Kota Mojokerto.
Dalam kesempatan tersebut, Dandim
0815 yang diwakili Kasdim 0815 Mayor Inf Nuryakin, S.Sos., menyampaikan, bahwa
keanekaragaman yang dimiliki Bangsa Indonesia khususnya agama, di satu sisi
merupakan potensi namun pada sisi lain merupakan sebuah ancaman
dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dan
dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain yang tidak menginginkan
Indonesia aman dan damai. Ketidakstabilan ini tentunya dapat dimanfaatkan untuk menarik keuntungan
bahkan dengan tujuan menguasai Indonesia.
Oleh karena itu kepedulian dan peran serta setiap tokoh agama untuk
dapat mengendalikan umatnya sangatlah penting dan menentukan.
Menyikapi
situasi dan kondisi yang terjadi di wilayah Mojokerto, tolok ukur awal sebagai
kontrol sosial dalam kehidupan beragama
dan bermasyarakat adalah dari kerukunan
umat beragama. Kondisi masyarakat
Mojokerto sangat mempengaruhi ketahanan nasional, karena ketahanan nasional itu
sendiri harus dibangun melalui tingkat RT, RW, Lingkungan, Kelurahan/Desa,
Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi hingga Nasional.
Diharapkan ke depan kegiatan forum
ini dapat lebih ditingkatkan dalam bentuk forum yang lebih besar dan tidak
hanya melibatkan pengurus namun dapat
mengikutsertakan umat dari masing-masing agama. Selain itu FKUB dapat
melaksanakan kegiatan silaturahmi dengan instansi pemerintah, TNI, Polri maupun
ormas keagamaan dalam rangka membangun, memelihara dan memberdayakan umat
beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan. Kondisi ini dapat diwujudkan di
Kota Mojokerto asal dilakukan secara konsisten dan secara bertahap. “Tentunya, bila ini dapat diwujudkan maka
kondusifitas wilayah dapat terjaga dan ketahanan nasional benar-benar dapat
tercapai ”. Ujarnya.
Pada pertemuan tersebut didapat
banyak masukan dari peserta yang hadir, yang pada intinya mengharapkan wadah FKUB harus dapat benar-benar memberi
pengaruh dan kontribusi positif terhadap terwujudnya kerukunan antar umat
beragama di wilayah Kota Mojokerto. (Dim/Pen).